PANDUAN SITASI KARYA ILMIAH DOSEN

MAHASISWA WAJIB MENGUTIP KARYA DOSEN, BEGINI CARANYA !

Kenapa Sih Mahasiswa Harus Mengutip Karya Dosen ??

Mengutip karya dosen (atau karya ilmiah secara umum) adalah bagian dari etika akademik yang sangat penting. Beberapa alasan mengapa mahasiswa wajib mengutip karya dosen antara lain:

  • Penghargaan terhadap Pemikiran dan Karya Orang Lain

Mengutip karya dosen adalah bentuk penghargaan terhadap pemikiran, riset, dan ide-ide yang telah mereka hasilkan. Ini juga mencerminkan sikap integritas akademik yang baik.

  • Mencegah Plagiarisme

Plagiarisme adalah tindakan mengambil karya orang lain tanpa pengakuan yang semestinya. Dengan mengutip, mahasiswa memastikan bahwa ide atau hasil penelitian orang lain diakui dan dihargai dengan benar, serta menghindari pelanggaran etika akademik.

  • Memberikan Bukti Keterkaitan dengan Literatur yang Relevan

Mengutip karya dosen atau peneliti lainnya menunjukkan bahwa karya mahasiswa didasarkan pada literatur yang sah dan valid. Hal ini memperkuat argumen atau temuan yang dihasilkan dalam karya mahasiswa.

  • Meningkatkan Kualitas Argumentasi

Dengan mengutip sumber-sumber yang kredibel, mahasiswa dapat membangun argumen yang lebih solid dan meyakinkan, serta memperlihatkan bahwa mereka telah melakukan penelitian yang mendalam dan terinformasi.

  • Menunjukkan Pemahaman terhadap Materi

Ketika mengutip karya dosen, mahasiswa menunjukkan bahwa mereka memahami topik yang dibahas dan tahu bagaimana cara menghubungkan pengetahuan yang ada dengan topik yang sedang mereka teliti.

NAH SEKARANG GIMANA SIH CARA MENSITASI KARYA DOSEN ??

Mensitasi karya dosen berarti memberikan rujukan atau referensi atas karya yang mereka hasilkan dalam karya ilmiah atau tulisan akademik.

Berikut adalah langkah-langkah cara mensitasi karya dosen:

1. Tentukan Gaya Sitasi yang Digunakan

Ada berbagai gaya sitasi yang digunakan dalam dunia akademik, seperti:

APA (American Psychological Association), yang umum digunakan di bidang ilmu sosial dan psikologi.

MLA (Modern Language Association), yang sering digunakan dalam humaniora.

Chicago, yang banyak dipakai dalam sejarah dan ilmu sosial.

Harvard dan IEEE juga merupakan beberapa gaya yang sering digunakan.

Pilih gaya sitasi yang sesuai dengan panduan yang diberikan oleh dosen atau institusi kamu.

2.Cek Detail Lengkap Karya yang Dikutip

Sebelum mensitasi karya dosen, pastikan kamu memiliki informasi yang lengkap mengenai karya tersebut, seperti:

Nama lengkap dosen (penulis)

Tahun penerbitan karya

Judul karya atau artikel

Nama jurnal atau buku tempat karya tersebut dipublikasikan (jika berlaku)

Halaman (jika mengutip bagian tertentu)

3.Sitasi dalam Teks

Saat menulis, kamu harus mengutip dalam teks secara langsung setiap kali merujuk karya dosen. Misalnya, dalam gaya APA:

Jika mengutip langsung: Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa…” (Nama Dosen, Tahun, hal. xx).

Jika merujuk tanpa mengutip langsung: Nama Dosen (Tahun) menjelaskan bahwa…

4.Membuat Daftar Pustaka

Setiap karya yang kamu kutip harus dicantumkan dalam daftar pustaka di akhir tulisan. Format penulisan daftar pustaka berbeda-beda tergantung gaya sitasi yang dipilih. Contoh dalam gaya APA:

Buku :

Dosen, N. (Tahun). Judul Buku. Penerbit.

Artikel Jurnal :

Dosen, N. (Tahun). Judul artikel. Nama Jurnal,volume(nomor),halaman.

Buku atau Artikel yang diterbitkan secara online :

Dosen, N. (Tahun). Judul artikel atau buku. Nama Website/Jurnal, URL.

5.Menggunakan Sitasi Langsung dan Tidak Langsung

Kamu dapat mengutip secara langsung (mencantumkan kata-kata asli) atau tidak langsung (mengutip dengan parafrase). Parafrase harus tetap disertai sitasi untuk menunjukkan bahwa ide tersebut berasal dari karya dosen.

Contoh Sitasi dalam Gaya APA:

Mengutip langsung (dengan kutipan langsung):

“Penelitian ini mengungkapkan bahwa teknologi digital mempengaruhi pola belajar mahasiswa” (Dosen, 2023, hal. 45).

Mengutip dengan parafrase (tanpa kutipan langsung):

Dosen (2023) mengungkapkan bahwa teknologi digital memiliki pengaruh signifikan terhadap cara mahasiswa belajar.

Mengutip karya dosen adalah cara untuk menjaga kredibilitas akademik dan menghindari plagiarisme. Selain itu, ini juga menunjukkan penghargaan terhadap pemikiran dan kontribusi intelektual orang lain. Sebagai mahasiswa, memahami cara mensitasi dengan benar adalah keterampilan penting dalam menulis karya ilmiah dan meraih kesuksesan akademik.

Jadi gimana ? sudah siap untuk mensitasi karya dosenmu ?? harus siap dong !

Cara menemukan karya dosen dapat dilakukan dengan mengakses Google Scholar. Platform ini berfungsi sebagai penyimpanan karya-karya hasil penelitian. Caranya masukan kata kunci Nama yang akan dicari maka akan muncul karya-karya hasil penelitian dalam bentuk artikel ilmiah, buku, dan laporan hasil penelitian. Cara lainnya,

bisa juga langsung akses ke profil afiliasi dosen berikut ini.

download

Scroll to Top