Penutup yang Penuh Makna
Martapura, 30 Juli 2025 — Riuh tepuk tangan dan senyum lega mahasiswa mewarnai penutupan Seminar Proposal di Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Darul Hijrah Martapura. Setelah tiga hari penuh dinamika akademik sejak Senin, 28 Juli, rangkaian kegiatan resmi ditutup pada Rabu sore dengan penuh kebanggaan.
Sebanyak 21 mahasiswa berhasil menapaki fase penting ini—mempertahankan proposal skripsi mereka di hadapan dosen penguji yang kritis namun membangun. Sebuah langkah awal menuju dunia penelitian yang sesungguhnya.
Lebih dari Sekadar Tugas Akhir
Di balik presentasi dan tanya jawab, seminar proposal adalah panggung intelektual. Mahasiswa tak hanya diuji secara akademik, tapi juga diuji keberanian berpikir dan keteguhan dalam mempertahankan ide. Mereka memaparkan pokok-pokok penelitian, mulai dari masalah yang diangkat, kerangka teori, hingga metode yang dirancang.
” Sempro itu langkah serius untuk menjadi seorang peneliti, namun perlu kesungguhan dalam proses sehingga dapat mendapatkan hasil yang diinginkan.” Kata Ust. Awad, M.A. Ketua STIT Darul Hijrah Martapura.
Dinamika Ruang Seminar
Ruang-ruang seminar berubah menjadi laboratorium ide. Mahasiswa tampil dengan berbagai topik, dari persoalan pendidikan Islam, budaya pesantren, hingga isu-isu kontemporer dalam masyarakat. Satu per satu mereka menjawab pertanyaan penguji dengan mantap—meski sesekali terdengar gugup, semangat mereka tak kendur.
Suasana yang semula menegangkan berubah jadi ruang dialog hangat. Masukan dari dosen justru membangkitkan pemahaman lebih dalam, memperkuat dasar berpikir, dan memperjelas arah penelitian.
Langkah Menuju Penelitian Nyata
Bagi sebagian mahasiswa, seminar proposal ini menjadi titik balik. Ada yang awalnya ragu dengan topik pilihan, namun setelah mendapat masukan, justru semakin mantap. Ada pula yang sebelumnya belum memahami metode dengan baik, kini merasa lebih siap turun ke lapangan.
Pendidikan sebagai Jalan Panjang
Di penghujung acara, para dosen tak lupa menyampaikan pesan. Mereka mengingatkan bahwa skripsi bukan akhir dari segalanya, melainkan permulaan dari kebiasaan berpikir mendalam, terstruktur, dan jujur dalam berkarya.
Mengutip kata bijak Albert Einstein, “Pendidikan bukan sekadar menghafal fakta, tapi melatih pikiran untuk berpikir.”
Sementara Carl Sagan pernah mengingatkan, “Di suatu tempat, sesuatu yang luar biasa sedang menunggu untuk ditemukan.”
Harapan yang Tersirat
STIT Darul Hijrah berharap budaya ilmiah yang mulai tumbuh ini terus berkembang. Bahwa setiap seminar, setiap ide, dan setiap diskusi—sekecil apa pun—adalah bagian dari misi besar membangun bangsa melalui pendidikan.
Dengan semangat ini, para mahasiswa STIT tidak hanya melangkah sebagai pencari gelar, tetapi sebagai pembelajar sejati, pemikir muda, dan calon pemimpin masa depan.