Estafet Kepemimpinan Berlanjut di STIT Darul Hijrah
Martapura, 31 Juli 2025 — Estafet kepemimpinan mahasiswa di lingkungan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Darul Hijrah Martapura resmi berlanjut. Kamis sore, Aula Pondok Pesantren Darul Hijrah Cindai Alus menjadi saksi pelantikan pengurus baru Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) periode 2025–2026.
Suasana Khidmat dan Penuh Semangat
Acara dimulai pukul 15.00 WITA dan dipimpin langsung oleh Ust. Awad, M.A. Pelantikan berlangsung dalam suasana khidmat, dihadiri oleh jajaran dosen STIT serta mahasiswa dan mahasiswi baru. Momen tersebut menjadi ajang silaturahmi sekaligus transisi simbolis dalam kepemimpinan mahasiswa.
Pengucapan Janji, Awal Pengabdian
Satu per satu pengurus baru naik ke atas panggung untuk mengucapkan janji pengurus, yang dipimpin oleh Muhammad Zaky Fadhil Abdullah (Ketua BEM yang baru). Ikrar itu dilantunkan dengan penuh keharuan dan semangat, menandai dimulainya tanggung jawab dan peran aktif mereka dalam roda organisasi.
Pesan Ust. Awad: Organisasi Adalah Tentang Jaringan
Dalam sambutannya, Ust. Awad memberikan pesan penting tentang makna organisasi sebagai ruang tumbuhnya karakter dan kepemimpinan.
“Pelantikan ini bukan sekadar formalitas, tapi awal dari perjalanan pengabdian. Jadilah pemimpin yang tahan banting, peka terhadap sekitar, dan mampu membawa perubahan,” ujarnya.
Ia juga menggarisbawahi pentingnya membangun jaringan dan relasi:
“Berorganisasi itu menjalin jaringan. Karena tanpa jaringan, kita akan sulit mendapat perhatian, dan tak akan mampu memberikan pengaruh,” tegasnya.
Pernyataan ini menjadi pengingat bahwa kekuatan organisasi tak hanya ada pada struktur, tetapi juga dalam kemampuan menjalin kolaborasi yang luas dan bermakna.
Harapan dan Semangat Baru untuk Mahasiswa
Dengan kepengurusan yang baru ini, BEM STIT Darul Hijrah diharapkan mampu menjadi penggerak perubahan di lingkungan kampus. Mulai dari mewadahi aspirasi mahasiswa, menjalankan program-program kreatif, hingga memperkuat peran mahasiswa sebagai agen perubahan yang nyata.
“Pemimpin sejati bukan yang paling keras bersuara, tapi yang paling siap memikul tanggung jawab, meski dalam sunyi.”