Belajar dari Sejarah: Merajut Ilmu dan Budaya di Museum Lambung Mangkurat

Studi Akademik Prodi PBA: Belajar Menulis dari Nilai Sejarah dan Budaya

Banjarbaru, 11 November 2025 — Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) STIT Darul Hijrah Martapura melaksanakan kegiatan Kunjungan Studi Akademik ke Museum Lambung Mangkurat Banjarbaru dalam rangka perkuliahan Kitabah Muwajjah (Menulis Terarah).

Kegiatan ini menjadi ajang pembelajaran kontekstual yang menghubungkan dunia akademik dengan kekayaan budaya lokal. Sebanyak 13 mahasiswa turut berpartisipasi dengan penuh semangat dan antusias, menjadikan museum sebagai ruang inspirasi dan eksplorasi ilmiah.


Menulis Terarah dari Pengalaman Lapangan

Tujuan utama unjungan akademik mahasiswa STIT Darul Hijrah ini adalah melatih kemampuan menulis bahasa Arab berdasarkan hasil pengamatan langsung terhadap benda-benda bersejarah di museum.
Dengan pendekatan learning by exploring, mahasiswa diajak menulis deskripsi, narasi, dan refleksi ilmiah dalam bahasa Arab yang bersumber dari pengalaman nyata di lapangan.

Kegiatan ini sejalan dengan semangat STIT Darul Hijrah untuk mengintegrasikan ilmu, bahasa, dan budaya dalam proses pembelajaran yang lebih hidup dan aplikatif.


Mengasah Kepekaan Budaya dan Bahasa

Melalui interaksi langsung dengan berbagai artefak sejarah, mahasiswa tidak hanya mengasah keterampilan menulis, tetapi juga menumbuhkan kepekaan budaya serta penghargaan terhadap warisan lokal.
Mereka belajar memperkaya kosakata, memahami konteks budaya Banjar, dan mengekspresikannya dalam bentuk tulisan bahasa Arab yang komunikatif dan bermakna.

Pendekatan ini menegaskan pentingnya keterpaduan antara ilmu pengetahuan dan nilai-nilai budaya dalam pendidikan bahasa Arab modern.


Menumbuhkan Kreativitas dan Inspirasi Akademik

Dari hasil pengamatan dan penulisan, kegiatan ini diharapkan mampu menumbuhkan kreativitas mahasiswa dalam menuangkan gagasan, ide, serta inspirasi ke dalam tulisan ilmiah.
Para peserta diharapkan tidak hanya menulis secara teknis, tetapi juga menciptakan karya yang sarat makna dan mencerminkan kekayaan budaya Banjar sebagai sumber inspirasi.

Dengan demikian, kunjungan akademik mahasiswa STIT Darul Hijrah ini menjadi lebih dari sekadar kunjungan — ia adalah proses merajut ilmu, bahasa, dan budaya menjadi satu kesatuan pembelajaran yang bernilai tinggi.


Kegiatan studi akademik ini tidak hanya memberikan pengalaman belajar langsung di luar kelas, tetapi juga memperkuat karakter ilmiah mahasiswa dalam menulis dan berpikir kritis.
>Dengan menjadikan museum sebagai ruang belajar terbuka, mahasiswa STIT Darul Hijrah membuktikan bahwa ilmu, budaya, dan bahasa dapat bersinergi membentuk generasi cendekia yang berakar pada nilai lokal dan berwawasan global.

Scroll to Top