Pembelajaran luar kelas sejarah Islam STIT Darul Hijrah

Mahasiswa STIT Darul Hijrah Antusias Ikuti Pembelajaran Luar Kelas di Museum Lambung Mangkurat

Banjarbaru, 3 Juni 2025 — Untuk memperluas wawasan mahasiswa tentang sejarah Islam di Kalimantan, dosen STIT Darul Hijrah, Ust. Awad, MA., mengadakan kegiatan Pembelajaran luar kelas sejarah Islam STIT Darul Hijrah yang bertempat di Museum Lambung Mangkurat, Banjarbaru.


Pembelajaran di Luar Kelas: Mengenal Sejarah Islam Lebih Dekat

Kegiatan Pembelajaran luar kelas sejarah Islam STIT Darul Hijrah berlangsung pada hari Selasa, 3 Juni 2025. Puluhan mahasiswa mengikuti kegiatan ini dengan penuh semangat. Museum Lambung Mangkurat dipilih sebagai lokasi karena menyimpan banyak koleksi yang berkaitan dengan sejarah Islam di Kalimantan.

Ust. Awad, MA. secara langsung memandu mahasiswa menjelajahi berbagai koleksi. Ia menjelaskan tentang masuknya Islam ke Kalimantan, peran Kesultanan Banjar, serta kontribusi ulama lokal dalam menyebarkan dakwah Islam.


Mahasiswa Antusias: Belajar Aktif dan Interaktif

Sepanjang kunjungan, suasana belajar terasa hidup. Mahasiswa tidak hanya mendengarkan penjelasan, tetapi juga aktif mengajukan pertanyaan. Diskusi berlangsung hangat dan penuh antusiasme.

Menurut salah satu peserta, kegiatan ini membuat pelajaran sejarah terasa lebih nyata dan mudah dipahami. “Melihat langsung artefak dan mendengar penjelasan langsung di tempatnya memberi pengalaman belajar yang berbeda,” ungkap seorang mahasiswa.


Harapan untuk Mahasiswa: Cinta Ilmu dan Lestarikan Sejarah

Dalam wawancaranya, Ust. Awad menekankan pentingnya pembelajaran kontekstual seperti ini. “Mahasiswa tidak cukup hanya belajar teori. Mereka harus melihat langsung bukti sejarah agar pemahaman lebih kuat,” ujarnya.

Ia berharap kegiatan ini dapat menumbuhkan kecintaan terhadap ilmu pengetahuan, khususnya sejarah Islam. Selain itu, ia mendorong mahasiswa untuk terus menggali, meneliti, dan melestarikan warisan keislaman Nusantara.


Menumbuhkan Generasi Ilmuwan Muslim yang Berwawasan

Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk integrasi antara teori dan praktik dalam pendidikan tinggi keislaman. Dengan pendekatan kontekstual seperti ini, mahasiswa STIT Darul Hijrah diharapkan menjadi generasi ilmuwan Muslim yang kritis, berwawasan luas, dan memiliki kepedulian terhadap sejarah dan budaya Islam di tanah air.

 

Scroll to Top